Apa dari Anda yang benar takut gelap? ditambah tempat yang sempit. lalu,, ternyata sendiri. Yang jelas, saya juga takut di dalam air. Makanya saya berpesan, kalau saya pergi duluan, makamnya jangan di belakang sana. Hampir semua jenazah yang dimakam disana selalu berendam dengan air.
Beberapa hari ini setelah meninggalnya tetangga sebelah, saya selalu berpikiran. Kira-kira, dia ada dimana ya. Dia sedang apa, dsb. Sebagai tetangga yang juga ibu rumah tangga kami mengenalnya dengan baik. Kami mengenalnya sbagai tetangga yang baik, ramah. Bahkan kami salut di dalam rumahnya tinggal 6 keponakan yang dikuliahkan di jember. Luas sekali hatinya. Yang membuat sedih adalah dua anak yang ditinggal. yang kecil masih 1,5th, masih ASI. dan kakaknya yang kelas 4 SD. so young..
Sakitnya bermula sederhana, kecelakaan, pingsan. Setelah itu ia sadar, dan sehat-sehat saja selama 1 minggu. usai itu mengeluh pusing dan demam. diagnosa tenaga kesehatan bilangnya gejala tifus. tapi kok ga berangsur pulih, justru semakin menjadi. setelah periksa lebih lanjut, ternyata ada benturan di kepala.tiba-tiba hampir semua organ sebelah kiri tidak berfungsi, lalu kesadarannya menurun. seteah itu koma selama seminggu, dan meninggal.
Kebayang-bayang iya. Lihat sehatnya, lihat sakitnya, lihat juga ke liang lahatnya. Ibu sebelah juta ternyata kebayang-bayang, karena kita sering meliat beliau berangkat ke kantor di pagi hari.
Ga lama kemudian, ada kabar dari Semarang. Sahaabat kami di BEM juga ada yang sudah dipanggil lebih dulu. Sahabat yang sangat ceria, baik, dan muda. Ya Rabbi.. ampuni semua diasanya dan terimalah amal solehnya...
Jika hari ini kita saling berkabar tentang meninggalnya teman, sahabat, kerabat. Yang pasti hari dimana kita yang dikabarkan bahwa kita telah meninggal juga akan datang. Jadi, mereka yang telah pergi meninggalkan kita sebenarnya sudah tidak memiliki perkara lagi di dunia. kita lah yang masih bermasalah, bermasalah dengan maksiat, nafsu, dan amal yang sia-sia. Astagfirulloh..
Yang jelas di kubur itu gelap, sendiri, dan sempit.
Lalu, kita ingin dikenang sebagai apa. Tak ada amal yang patut dibanggakan, dikubur juga tak perlu title, ga perlu rumah, ga perlu cincin, kalung, mobil, motor. ga ada yang ikut dikubur bersama kita. cuma kain kafan doang..
Jadikanlah baik hati kita, jadi kanlah bersih. Mungkin tangan kita belum mampu menolong sauudara-saudara kita yang sedang susah, belum bisa beramal sebagaimana guru-guru kita. Belum mampu berjuang sebagaimana para syuhada, mungkin terlampau sibuk untuk membaca dan menghafal alqur'an dengan sabrek pekerjaan rumah tangga. wow.. terus seng nggo sangu ki opo???
Ah dunia.. angan-angan kita memang panjang, mimpi kita memang tinggi hingga tak pernah tergapai. Tapi begitu berjumpa dengan mati, wassalam.
Harus belajar menyederhanakan, harus lebih giat beramal soleh, menjadi yang ikhlas dan ridho dengan apa-apa yang Alloh karuniakan. amin ya Rabb...
Setelah kita mati lalu akan dibangkitkan lagi. sebagaimana Alloh membuat tanah yang tandus menjadi hijau kembali.. setelah itu manusia dikumpulkan, dan ditanyai semua amal-amalnya...
Beberapa hari ini setelah meninggalnya tetangga sebelah, saya selalu berpikiran. Kira-kira, dia ada dimana ya. Dia sedang apa, dsb. Sebagai tetangga yang juga ibu rumah tangga kami mengenalnya dengan baik. Kami mengenalnya sbagai tetangga yang baik, ramah. Bahkan kami salut di dalam rumahnya tinggal 6 keponakan yang dikuliahkan di jember. Luas sekali hatinya. Yang membuat sedih adalah dua anak yang ditinggal. yang kecil masih 1,5th, masih ASI. dan kakaknya yang kelas 4 SD. so young..
Sakitnya bermula sederhana, kecelakaan, pingsan. Setelah itu ia sadar, dan sehat-sehat saja selama 1 minggu. usai itu mengeluh pusing dan demam. diagnosa tenaga kesehatan bilangnya gejala tifus. tapi kok ga berangsur pulih, justru semakin menjadi. setelah periksa lebih lanjut, ternyata ada benturan di kepala.tiba-tiba hampir semua organ sebelah kiri tidak berfungsi, lalu kesadarannya menurun. seteah itu koma selama seminggu, dan meninggal.
Kebayang-bayang iya. Lihat sehatnya, lihat sakitnya, lihat juga ke liang lahatnya. Ibu sebelah juta ternyata kebayang-bayang, karena kita sering meliat beliau berangkat ke kantor di pagi hari.
Ga lama kemudian, ada kabar dari Semarang. Sahaabat kami di BEM juga ada yang sudah dipanggil lebih dulu. Sahabat yang sangat ceria, baik, dan muda. Ya Rabbi.. ampuni semua diasanya dan terimalah amal solehnya...
Jika hari ini kita saling berkabar tentang meninggalnya teman, sahabat, kerabat. Yang pasti hari dimana kita yang dikabarkan bahwa kita telah meninggal juga akan datang. Jadi, mereka yang telah pergi meninggalkan kita sebenarnya sudah tidak memiliki perkara lagi di dunia. kita lah yang masih bermasalah, bermasalah dengan maksiat, nafsu, dan amal yang sia-sia. Astagfirulloh..
Yang jelas di kubur itu gelap, sendiri, dan sempit.
Lalu, kita ingin dikenang sebagai apa. Tak ada amal yang patut dibanggakan, dikubur juga tak perlu title, ga perlu rumah, ga perlu cincin, kalung, mobil, motor. ga ada yang ikut dikubur bersama kita. cuma kain kafan doang..
Jadikanlah baik hati kita, jadi kanlah bersih. Mungkin tangan kita belum mampu menolong sauudara-saudara kita yang sedang susah, belum bisa beramal sebagaimana guru-guru kita. Belum mampu berjuang sebagaimana para syuhada, mungkin terlampau sibuk untuk membaca dan menghafal alqur'an dengan sabrek pekerjaan rumah tangga. wow.. terus seng nggo sangu ki opo???
Ah dunia.. angan-angan kita memang panjang, mimpi kita memang tinggi hingga tak pernah tergapai. Tapi begitu berjumpa dengan mati, wassalam.
Harus belajar menyederhanakan, harus lebih giat beramal soleh, menjadi yang ikhlas dan ridho dengan apa-apa yang Alloh karuniakan. amin ya Rabb...
Setelah kita mati lalu akan dibangkitkan lagi. sebagaimana Alloh membuat tanah yang tandus menjadi hijau kembali.. setelah itu manusia dikumpulkan, dan ditanyai semua amal-amalnya...
Komentar
Posting Komentar