Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014
Coba tebak, mata seorang gadiis yang biasanya siap dipinang itu ijo klo lihat anak bayi, atau anak kecil, #pengalaman. Klo mata mereka yang sudah punya keluarga dan punya anak akan ijo karena melihat apa? Mungkin tiap orang beda-beda. Ibu-ibu biasanya ada yang gemar belanja tas atau baju biar fashionable, sudah melebihi kebutuhan tapi tetep aja beli yang ini yang itu bahkan model yang sama akan dibeli ulang. Klo bapak-bapak mungkin beda lagi ijonya. Ijonya mungkin lihat rumah idaman atau kendaraan bagus. ehm... Ini kalau saya. Yah.. tidak memungkiri kita pengennya semua serba nyaman. Mungkin karena lingkungan dirumah tempat saya tumbuh bukanlah rumah mewah atau nyaman banget dengan semua fasilitas, bukan berarti tidak pengen. Mau sih... Tapi kok beneran ijo lihat buah-buahan, sayuran yang beneran ijo, padahal stok di rumah masih ada dan mesti diolah. alasannya sih yah buat besok. tapi kan besok juga pasti mampir warung lagi kan... ? Klo disuruh ngaku, masuk aja ke carefour atau
Menyapamu Dalam sajak yang mungkin sudah kita lupa Setidaknya malam yang selalu sendiri memberi waktu kita untuk termangu Kita gagap ketika bertemu Aku yg sering bertanya bahwa mungkin kita salah perahu Lama-lama cinta menua Lalu akan kau bawa kemana sampan ini melaju?
Ini penyakit, kronis. Emang salah satunya kita mutusin ga ada TV di rumah. Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Wizz.. Tapi di kos sini ada TV. Yang ga habis pikir, masih ya, film yang pernah ditonton atau iklan yang semakin kreatif atau acara yang paling ga penting pun di plototin. Cuman masa' sih penyakit ky ginian nurun ke anak? Nabila itu klo udah di depan TV atau klo udah nguasain laptop pasti minta nonton, ga kedip. Alasannya makan sambil nonton, tapi makannya bisa ga habis-habis. Tontonan yang sama juga diulang-ulang ga pake bosen. Jadinya klo mau ketik-ketik musti nunggu dia tidur dulu. Padahal kita juga udah pengen tidur. Sekarang Nabila punya hobi baru. Ceritanya nemu kumpulan doa punya Omnya waktu kecil. Tiap mau tidur kita musti ngajarin dia baca 50 doa2 yang ada plus atau intinya cerita gambar-gambar yang ada di sebelah bacaan doanya. hm... Dan klo emaknya nyolong dua halaman aja (dengan nglewatin) pasti ketahuan, "Kan yang ini kan belum." dan dijaw
Kupikir aku punya sayap Hingga dapat kudatangi tempat-tempat yang kuinginkan Atau kantong doraemon Lalu kau datang Melipat kertas-kertasku yang lusuh Kemudian kau banyak bertanya begitu juga aku Tentang pertemuan kita Nda,entah berapa banyak purnama terlewati di kota ini Hingga lupa, kita telah menua
Apa dari Anda yang benar takut gelap? ditambah tempat yang sempit. lalu,, ternyata sendiri. Yang jelas, saya juga takut di dalam air. Makanya saya berpesan, kalau saya pergi duluan, makamnya jangan di belakang sana. Hampir semua jenazah yang dimakam disana selalu berendam dengan air. Beberapa hari ini setelah meninggalnya tetangga sebelah, saya selalu berpikiran. Kira-kira, dia ada dimana ya. Dia sedang apa, dsb. Sebagai tetangga yang juga ibu rumah tangga kami mengenalnya dengan baik. Kami mengenalnya sbagai tetangga yang baik, ramah. Bahkan kami salut di dalam rumahnya tinggal 6 keponakan yang dikuliahkan di jember. Luas sekali hatinya. Yang membuat sedih adalah dua anak yang ditinggal. yang kecil masih 1,5th, masih ASI. dan kakaknya yang kelas 4 SD. so young.. Sakitnya bermula sederhana, kecelakaan, pingsan. Setelah itu ia sadar, dan sehat-sehat saja selama 1 minggu. usai itu mengeluh pusing dan demam. diagnosa tenaga kesehatan bilangnya gejala tifus. tapi kok ga berangsur pulih